Jumat, 07 Agustus 2015

PILIHAN = RESIKO = TANGGUNGJAWAB

Setelah berbulan bulan terpaku dalam diam, merana dalam tawa ..
membeku dalam asa yang ternyata membuat seluruh kemampuan kognitif ini membeku pula dilumat oleh tekanan emosi yang datang bertubi-tubi. Tanpa memperhatikan Tuan nya yang sudah mulai melemah, kehilangan akal sehat dan kehilangan segala tujuan yang selama ini menjadikannya lebih kuat .. lebih hidup .. semuanya terus saja datang tak kunjung lelah ..

Entah perubahan apa ini, tapi semua yang terjadi telah membuat seorang pemberontak menjadi seorang penurut, seorang yang pasrah, seorang yang hanya bisa menghela nafas panjang lalu menangis dalam sujud bahkan menjerit dalam pejaman matanya dimalam hari .. Rasanya sesak ..

Hingga pemikiran ini menuju pada satu titik, sepertinya seorang saya sudah kehilangan esensi dari BAHAGIA dalam hidup ini sendiri. Berulangkali saya bertanya tanya dalam diri, Apakah saya Bahagia? Apa itu bahagia? Seperti apa Bahagia? Apakah tertawa juga Bahagia?

Tanya yang tak berujung, tanya yang pada akhirnya menyumbangkan kalimat tanya tambahan yang harus dipecahkan. Belum jua berakhir, belum juga terjawab. What can i do?

Jakarta
1 November 2016