Jumat, 07 Agustus 2015

PILIHAN = RESIKO = TANGGUNGJAWAB

Setelah berbulan bulan terpaku dalam diam, merana dalam tawa ..
membeku dalam asa yang ternyata membuat seluruh kemampuan kognitif ini membeku pula dilumat oleh tekanan emosi yang datang bertubi-tubi. Tanpa memperhatikan Tuan nya yang sudah mulai melemah, kehilangan akal sehat dan kehilangan segala tujuan yang selama ini menjadikannya lebih kuat .. lebih hidup .. semuanya terus saja datang tak kunjung lelah ..

Entah perubahan apa ini, tapi semua yang terjadi telah membuat seorang pemberontak menjadi seorang penurut, seorang yang pasrah, seorang yang hanya bisa menghela nafas panjang lalu menangis dalam sujud bahkan menjerit dalam pejaman matanya dimalam hari .. Rasanya sesak ..

Hingga pemikiran ini menuju pada satu titik, sepertinya seorang saya sudah kehilangan esensi dari BAHAGIA dalam hidup ini sendiri. Berulangkali saya bertanya tanya dalam diri, Apakah saya Bahagia? Apa itu bahagia? Seperti apa Bahagia? Apakah tertawa juga Bahagia?

Tanya yang tak berujung, tanya yang pada akhirnya menyumbangkan kalimat tanya tambahan yang harus dipecahkan. Belum jua berakhir, belum juga terjawab. What can i do?

Jakarta
1 November 2016

Senin, 09 Maret 2015

Semoga..

Assalamu'alaikum..
wahai penghangat jiwa, semoga engkau berkenan sejenak saja duduk dan merenungkan semua yang tertuliskan ini.. tanpa bermaksud untuk mengeluh apalagi menyakiti hati mu yang begitu lembut menjadikanku teman hidup mu.

Hanya sepenggal lirih yang seringkali mengganjal di hati, tanpa bermaksud menolak apalagi membangkang kepada mu wahai imam ku. sepenuh hati dan jiwa sungguh aku selalu ingin menjadi istri yang sangat baik dalam kehidupanmu, menjadi yang istimewa dalam hidupmu di dunia ini dan menjadi satu-satunya yang mendampingimu hingga akhirat nanti.

Entah seberapa dalam engkau memahamiku, menyayangiku, dan mempercayaiku sebagai pendamping hidupmu. karena diam dan dingin mu seringkali membuatku bertanya-tanya kembali. Namun InsyaAllah, aku akan selalu mempercayaimu sepenuh hati ini. aku percaya ketaqwaanmu kepada-NYA takkan pernah membuatmu berpikir untuk melukai oranglain, terutama aku.. Istrimu..

Pernikahan adalah bagian dari perjalanan hidup dan cita-cita yang masing-masing dari kita telah merancangnya, lalu Takdir membiarkan kita bertemu satu sama lain untuk bertahan dan mempersatukan cita-cita ini kedalam sebuah ikatan suci yang telah kita jalani. sungguh membahagiakan.

Namun, sebelum kita mengikat janji seperti saat ini.. Angan dan mimpi lain pasti juga telah sama dirancang dengan indahnya seperti Pernikahan ini bukan? dan semoga terjadinya Pernikahan tidak menjadikan Cita-cita itu hanya berakhir menjadi mimpi yang tidak akan pernah terjadi. 

Berkata jujur dengan sepenuh hati bukan hal yang mudah untukku, karena aku tidak terbiasa menjalani kehidupan ini dengan ringan dan jujur. terlalu banyak kepalsuan yang mengerak dengan kuatnya dalam jiwa ini. Meminta dan memohon dengan lembut kepada mu juga terasa sulit untuk aku lakukan, karena hidup yang aku jalani sudah selalu berjalan dengan kerasnya.

Maka izinkanlah aku meminta restumu, untuk tetap menjalani hidup sesuai dengan cita-cita dan harapanku. tanpa mengabaikan semua kodrat dan tugas ku sebagai istrimu, akan aku jalani semua jalan yang menuntunku. Karena hanya dengan alasan itu aku mampu bertahan menjalani kehidupan ini. karena hanya dengan berusaha mengejar impian itu aku merasa menjadi manusia seutuhnya. merasa berguna. merasa memiliki nyawa.

Tidak perduli dengan yang oranglain bicarakan. aku hanya berharap engkau dapat mengerti niat ini. tidak lebih. 

Jumat, 27 Februari 2015

28.02.2015 - Be a Strong !!

Sakit. Sehat. Sakit lagi. Sehat lagi. seperti halnya Roda semuanya berputar, namun tetap pada porosnya.

Namun ada yang berbeda kali ini, Sesakit sakitnya Wanita sebagai Istri. Tetap selalu ingin menjadi kuat untuk keluarganya, untuk Suami yang dicintainya. Berat, memang. tidak dipungkiri semuanya tidak mudah. namun akan ada hal yang lebih indah untuk menjadi obat dari sakit yang kita rasakan.. Cintanya.. Senyumannya..